Friday, 3 May 2013

Langkan - Raja Dangdut Rhoma Irama akhirnya datang ke Pondok Pesantren Qodratullah setelah ditunggu oleh banyak penggemarnya baik dari kalangan santri dan santriwati maupun dari kalangan remaja, dewasa dan orang tua.

rhoma iramaKedatangan Rhoma Irama yang sudah dinanti-nanti ribuan penggemarnya dipesantren Qodratullah bukan hanya sebagai raja dangdut, namun kedatangan beliau yaitu untuk melantikan kepengurusan baru FAHMI TAMAMI (Frorum Silaturrahmi Masjid Musholla Indonesia) khusunya wilayah sumatera selatan. Dalam pelantikan tersebut Pimpinan Pondok Pesantren Qodratullah (Buya H.M. Husni Thamrin Madani) di lantik sebagai ketua umum FAHMI TAMAMI wilayah Sumatera Selatan.

Dalam rangkaian acara tersebut, Rhoma Irama juga menyampaikan tausiyahnya akan kekhawatirannya terhadap kondisi musholla dan masjid yang ada di Indonesia, karena musholla dan masjid di Indonesia banyak yang memprihatinkan baik itu dari segi fisik maupun dari segi pribadatan, beliau mengatakan bahwa masjid-masjid sekarang banyak berubah, khususnya kepada para  pengelola masjid dan musholla, yang rentan dimasuki oleh aliran dan paham yang sesat, yang meruju kepada bid'ah yang dolala (sesat).

“Salah satu misi Fahmi Tamami untuk menyelamatkan masjid dan umat Islam dari paham-paham yang merusak Ukhuwah Islamiyah dan mengkotak-kotakkan pemeluk agama,” tegasnya.

Para tamu yang hadirpun dalam kesempatan itu, terlihat sangat antusias mendengarkan tausiyah-tausiyah yang disampaikan oleh Raja Dangdut tersebut, hal ini terlihat dari masyarakat yang tidak ingin bergerak dari posisinya meskipun matahari pada saat itu sangat terik.

Begitupun dengan para santri dan santriwati Pondok Pesantren Qodratullah, kedatangan Rhoma Irama disambut layaknya seorang Raja Negara, para santri khususnya terlihat sangat bersemangat dalam memberikan pengamanan kepada raja dangdut ini selama berlangsungnya acara, sehingga acara pada saat itu berjalan dengan sangat khidmat, kondusif ringkasnya acara berjalan dengan sukses.

 Sosok Rhoma Irama juga sebenarnya tidak asing lagi di mata santri, sosok Rhoma tidak hanya dikenal sebagai seorang seniman dan da'i, namun beliau juga mulai dikenal sebagai Negarawan dan politikus ya... pastinya negarawan yang islami dan politikus islami, bagaimana tidak, dalam kesempatan itu juga Rhoma menyampaikan kesiapan dirinya untuk maju menjadi calon Presiden 2014 nanti, oleh sebab itu dalam kesempatan ini juga IKA PPQ mengajak teman-teman semua untuk mendukung pencalonan Rhoma Irama ini, karena beliau adalah icon pemimpin umat islam yang kredibilitas, capabelitas, dan integritasnya sudah teruji, ini bisa dilihat dari setiap lirik lagunya yang sarat bermakna pesan da'wah.

Selanjutnya, semoga kedepan ada Rhoma Irama yang baru yang lahir dari Pesantren Qodratullah, yang siap menjadi motor perubahan Bangsa Indonesia kearah Negara Khilafah Islamiyah. Salam Alumni ~

Thursday, 2 May 2013

Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu', penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ

"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).

Berwudhu' sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).

Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu riwayat disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan". (Muttafaq'alaih).

Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do`amu". (HR. Muslim).

Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu". (HR. Al-Bukhari).

Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai". (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: "Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".(HR. Al-Bukhari)..

Pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid, ada seorang hakim yang baru saja diangkat. Hakim ini terkenal zalim, dan kezalimannya itu ditampakkan ketika ada seorang pemuda Mesir datang ke Baghdad untuk berdagang dengan membawa harta yang sangat banyak.

Pada suatu malam, pemuda ini bermimpi telah menikah dengan seorang wanita, yang mana wanitanya adalah anak dari seorang hakim dimana si pemuda membawa mahar (maskawin) yang sangat banyak. Mimpi tersebut lantas diceritakan ke banyak orang sehingga sampailah berita mimpi itu ke telinga sang hakim.

Hakim langsung saja mendatangi pemuda Mesir itu serta meminta mahar untuk anaknya. Tentu saja pemuda itu menolaknya karena pernikahannya hanya berdasarkan mimpi saja. Namun Sang Hakim tersebut tetap saja arogan dan memintanya. Sang Hakim bahkan merampas semua harta pemuda Mesir itu hingga membuat pemuda itu menjadi miskin, bahkan si pemuda menjaqdi pengemis. Untung saja tak lama setelah itu dia ditolong oleh seorang wanita tua.

Tidak terima dengan perlakuan Sang Hakim, wanita tua itu pun membawa pemuda Mesir kepada Abu Nawas untuk mengadu. Begitu mendapat pengaduan, Abunawas langsung saja mengambil tindakan. Ia mengajak semua murid yang diajarinya untuk datang malam hari dengan membawa kapak, cangkul, martil dan batu.

Dengan Arahan Abu Nawas, murid-muridnya pun langsung bergerak ke arah tuan hakim. Mereka seperti demonstran yang berteriak-teriak lalu menghancurkan rumah hakim itu sesuai dengan perintah. Melihat peristiwa itu, sang hakim pun keluar rumah dengan marah-marah dan bertanya,
"Siapa yang menyuruh kalian melakukan semua ini?"
Mereka pun menjawab," Guru kami, Syeikh Abu Nawas."

Melaksanakan Perintah Mimpi
Tidak terima dengan ulah murid-murid Abu Nawas, hakim itu melaporkan Abu Nawas ke Baginda Raja pada keesokan harinya. Pada pagi harinya, Abu Nawas dipanggil oleh Raja untuk menghadap.
"Wahai Abu Nawas, mengapa kamu merusak rumah hakim?" tanya Baginda.
"Wahai Tuanku, itu semua karena hamba bermimpi, dan dalam mimpi itu justru Tuan hakim sendiri yang menyuruh hamba untuk merusak rumahnya," jawab Abu Nawas.

Baginda Raja merasa aneh dengan jawaban itu, dan bertanya,
"Wahai Abu Nawas, hukum mana yang kamu pakai itu?"
"Dengan tenangnya Abu Nawas menjawab,
"Hamba memakai hukum yang juga dipakai Tuan hakim yang baru jadi ini, Baginda."

Mendengar penuturan yang singkat itu, sang hakim pun menjadi pusat pasi serta terdiam seribu bahasa.
"Wahai hakim, benarkah kamu juga mempunyai hukum itu?" tanya Baginda.
Sang Hakim hanya terdiam saja ditanya Baginda, sehingga Baginda Raja meminta penjelasan dari bau Nawas.
"Hai ABu Nawas, coba jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini?" tanya Baginda.

Abu Nawas lantas menyuruh masuk pemuda Mesir itu untuk memberikan kesaksian.
"Wahai Anak Mesir, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi sejal engkau datang ke negeri ini?" tanya Baginda.
Pemuda itu pun menceritakan penderitaan yang dialaminya akibat kezaliman Sang Hakim.

Setelah si pemuda selesai bercerita, Baginda Raja langsung murka dengan adanya kebobrokan sikap hakim yang baru saja diangkatnya itu. Baginda Raja lantas merampas semua harta sang hakim dan diberikannya kepada pemuda Mesir itu.

Wah, salut deh dengan Abu Nawas yang berani melawan ketika ada ketidakberesan di negerinya. Semoga saja di Indonesia ini ada orang-orang yang berani layaknya sikap Abu Nawas yang menentang kezaliman yang semakin merajalela di tingkat pemerintahan.
Alumni, ya itulah gelar terakhir yang didapat oleh setiap pelajar yang menamatkan pendidikannya di sekolah, baik itu tingkta SD, SMP maupun SMA/ MA, gelar tersebut di dapat dengan perjuangan yang sangat keras, bahkan sebenarnya mendapat gelar seorang alumni adalah gelar yang tertinggi di antara gelar-gelar lain, bagaimana tidak, bayangkan pada saat menempuh pendidikan di bangku sekolah banyak sekali mata pelajaran yang di ajarkan kepada setiap peserta didik baik itu dibidang sains teknologi, bahasa maupun kemampuan kinestetik lainnya, hal ini jelas sangat berbeda ketika seseorang menduduki bangku kuliah, yang mana mata pelajaran/ bidang keahlian yang diajarkan hanya terfokus kepada satu kemampuan.

Sebagai contoh sesorang yang duduk di bangku kuliah dan mengambil jurusan Bahasa Indonesia misalnya, pelajaran yang diajarkan semuanya rata-rata adalah pelajaran yang di kembangkan dari bahasa indonesia itu sendiri, hal ini jelas sebenarnya sangat menguntungkan peserta didik itu sendiri. Apalagi jika kita lihat perkembangan kurikulum yang terus berkembang belakangan ini hal ini seakan terus menjadikan murid yang ada disekolah mengeyam pendidikan lebih dari seorang yang mengambil gelar doktor.

Apalagi jika di lihat dari segi tugas yang di embang, hampir setiap harinya seorang murid mendapatkan PR dari guru, hal ini lagi-lagi membuat orang tua khususnya berlomba-lomba untuk memasukkan anaknya ke kursus-kursus, dengan harapan anaknya akan mendapatkan nilai yang baik disekolah, dan berharap kelak anaknya bisa menjadi alumni yang berkualitas.

Tugas yang tak kalah pentingnya bagi seorang alumni yaitu adalah mengemban tugas untuk menjaga nama baik almamater, baik itu dari segi keilmuawan maupun dari segi tingkah laku, seorang alumni dituntut untuk bisa membawa nama baik sekolah ditengah-tengah masyarakat. Sehingga jika alumni tersebut berlaku baik dan harum, maka nama almamaterpun akan ikut harum, dampaknya juga akan berakibat kepada sekolah, karena masyarakat akan menilai bahwa sekolah tersebut mampu mencetak alumni-alumni yang berkualitas, tidak dapat dipungkiri satu sekolah ataupun lembaga bisa menjadi sekolah unggul, itu disebabkan karena alumni-alumni yang keluar dari sekolah tersebut menjadi alumni-alumni yang unggul begitupun sebaliknya.

Sekarang bagi alumni, khusunya Alumni Qodratullah, mari kita singsingkan lengan baju, dan mari kita bawa perubahan, kita jadikan dirikita sebagai Alumni yang siap pakai. SIAP!!!